Repost Teh Jasmine #Ngena Guys

Yang tak ditebar tak kan pudar


"bundaa.." rengek gadis berjilbab maron itu, sambil mendekap tubuh perempuan yang terbalut gamis berwarna coklat .

"bundaa, apakah cinta selalu menyediakan air mata". kelopak matanya tak berkedip sedetikpun, menatap keteduhan wajah bundanya.

(tersenyum) itulah jawaban dari bundanya,

"nak.. bunda ulangi lagi ya, setiap orang yg jatuh itu selalu sakit sayaang, termasuk jatuh cinta". jawabnya penuh dengan kelembutan.

"bundaa, jihan pingin sekali seperti bunda Fatimah, walaupun sedang jatuh cinta, tapi bunda Fatimah tetap bisa seanggun itu, sampai-sampai setanpun tidak tau tentang perasaan antara Fatimah dan Ali buun".

"sini sayang, bunda kasih tau ya, keadaanmu sama bunda Fatimah itu sudah beda sayang, tapi tidak menutup kemungkinan untuk kamu tetap bisa cantik seperti bunda Fatimah, naak"

"jadi gini, nanti kalo jihan ketemu sama dia, ndak usah dilihat ya sayaang"

"oh begonnoh, itu mah gampang bun.."

"terus, kalo jihan lagi bengong, gabut, gak usah kepoin sosial medianya ya".

"gitu aja bun, haha itu mah gamp....… Wait, what, bun? gimana bun, jihan ga boleh stalking??"

"Kalo lagi scroll scroll contact gak usah cek cek contact dia ya naak"

"yaaahh bun.. "

"Kalo dia posting sesuatu, gak usah baper, jangan merasa postingan itu untuk jihaan"

"hikh bun…"

"Kalo lagi ngobrol sama sahabat2 jihaan, jihan
gak usah cerita cerita kalo jihan sedang jatuh cinta"

jihan : "…...."

"Apalagi sampai sebut namanya"

jihaan : "......"

"Dan gak perlu siapapun tau di dunia ini. Sekalipun pada seseorang yang paling kamu percayai di dunia ini, sayaang". balasnya sambil mencubit pipi gembul milik putrinya itu.

"Meskipun Bunda?"

"iya sayang, meskipun bunda". angguknya sebagai tanda persetujuannya.

"Tapi bunda sekarang sudah tau gituu.."

"itulah sebabnya sulit menjadi seperti Fatimah, sayangku. Manusia sering gagal pada ujian menahan. Menahan rasa, menahan hati, maupun menahan pikiran. dan ingat, kita adalah ujian bagi satu sama lain".

"kenapa jihan sedih ya bun, tiap kali keinget sama dia".

"Allah, mempertemukan jihan dengan dia itu pasti ada maksutnya nak, hidayah itu mutlak milik Allah, tapi kita tidak tau lantaran siapa hidayah itu akan sampe ke kita, bisa saja lantaran dia, jihan menjadi lebih baik lagi, bisa saja dengan  perkenalan dengan jihan dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, semua kemungkinan itu bisa terjadi nak, karena seseorang dipertemukan itu untuk merubah hidup seseorang lainnya, lakukan peranmu sebaik mungkin. tetap rendah hati ya sayaang".

"iyaa bundaa,"

"tapi bun , terkadang kenangan bersamanya itu muncul begitu saja dalam benak jihan, mana lagi tanpa permisi .. ahh ".

(tersenyum) bundaa maah selalu tersenyum.

"itu sebabnya Allah sedang mengujimu nak, ketika kenangan itu muncul, meskipun beribu kali kamu telah mencoba untuk menepisnya, namanya kenangan ga akan pernah hilang sayaangku".

"lantas gimana buun".

"ketika beribu kenangan datang, dilanjut beribu rindu itu menghampiri, biarkan beribu do'amulah yang membumbung ke Arsy-Nya sayang, lagi lagi bunda tekankan, apapun ujianmu jangan pernah tinggalkan Allah nak, Allah dulu..."

"Allah lagi, dan Allah terus kan bunn.." sambungnya.

"nah itu jihan tauu, jihan saayang, saat kesulitan menghampirimu, Allah perintahkan kamu untuk shalat dan sabar kan, Allah pingin tau, seberapa besar sih, azzamnya jihan dalam melibatkan Allah, seberapa besar sih, kekuatan jihan dalam meminta pertolongan Allah."

"bunda juga berpesan,tetap jaga prinsipmu ya nak, tetap menjadi wanita yang mahal, jangan mudah mengobral cintamu kesana kemari, tetap dalam diammu sayang, muslimah itu dagangan Allah yang paling mahal nak".

"dagangan Allah bun??".

"iyaa sayang, kalo dia pemuda baik, dia pasti tau apa yang harus dia lakukan, dan jangan mudah terpengaruh oleh kebaikan-kebaikan laki2 sayang,   kamu tau sayang,  sesungguhnya kebaikan laki2 yang bisa terhitung oleh (ayah dan bunda) seorang perempuan hanyalah satu yaitu melamarmu".

"melamaar??"

"Kalau ada seorang pemuda yang mengaku memperjuangkanmu tapi tidak melamarmu, tidak menikahimu, percayalah bahwa perjuangannya belum sepenuhnya nak. Sebaliknya, pun begitu. dia yang tidak (belum) berbuat apa-apa tetapi berani
melamarmu, sesungguhnya dia telah melakukan segalanya".

"kok gitu bun,..kan----.."


"Sebab bukanlah perkara kecil bagi seorang pemuda untuk meminta perempuan dari orang tuanya. Tidak dua atau tiga kali dia bergelut dengan dirinya sendiri (terlebih dahulu). Ada banyak risiko yang dia putuskan untuk ambil. Ada sebongkah tanggung jawab besar yang tiba-tiba diangkatnya sendiri, hendak diletakkannya di pundaknya sendiri".

"oleh sebab itu, jihan jangan mudah terhanyut dalam kebaikan-kebaikan yang (masih) semu. Semua itu akan kalah dengan dia yang melangkahkan kaki kepada Ayahmu nanti nak, karena ada banyak laki2 baik, tetapi kebaikan laki2 hanyalah satu. Maka, hitunglah kebaikan yang satu itu–hitung baik-baik jihaan".

"jadilah wanita yang sulit didapat sayang tapi beruntung yang mendapatkannya, bunda tau kok, sejatinya wanita itu suka dipuji, tapi jangan tebar pesonamu ya, bunda ga suka kalo jihan tebar2 pesona, cari perhatian sana-sini, bunda ingin jihan menjadi putri bunda yg cantik, anggun, shaleha dan mahal harganya. bersabarlah sayaang, biarkan cukup suami sajalah nanti yang mengagumimu dan memberi seribu pujian untukmu jihaan sayaaang".


"jihan, janji bun.. jihan akan menjadi jihan seperti yg  bunda inginkan, ayah pasti bangga ya punya bundaa, jihan mau menjadi seperti bunda ajah.. biar nanti suami jihan juga bangga punya jihan bun hehe" matanya berbinar-binar, menatap senyum surganya itu.

"kamu jauh lebih bisa dari bundaa sayaang.." kecupan hangat mendarat dalam keningnya.

"bundaaaaaa, jihaan sayang bundaa" pelukannya semakin erat untuk mengakhiri perbincangan dikala malam purnama itu.

(ketika bunda menjadi sahabat untuk bercerita)

Arum Puspa

#romance
#tanyakeuntehjasmine
#bageurbareng

Comments

Popular posts from this blog

Nikmati saja

Favorite Page in 'My Dream Book'

Tentang Kamarku