Sangat Adil
Allah...
Ampuni kami. Karena keterbatasan akal kami, seringkali kami kufur akan nikmatMu.
Iya. Seringkali kita 'sok tau'. Menganggap masalah pelik yang ada sungguh menyiksa diri, merasa tidak ada keadilan, memenuhi pikiran dengan berbagai pertanyaan, pertanyaan(?) , atau mungkin malah protes(an)?
Allahu... Betapa ke'sok tau'an kita itu justru membuat kita semakin jauh. Jauh dari cahaya itu. Kita sok tau, sok tau dengan menganggap masalah ini berat, masalah ini sangat sulit, menyiksa, membuat derita, membuat sedih tak berkesudahan, membuat semua impian berantakan. Kita sok tau, sok tau seolah semuanya buntu, seolah tidak ada (lagi) keadilan di dunia ini. Tidak ada keadilan dalam kehidupan ini.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat sekitar kita, merenungi semuanya, merasakan begitu banyak nikmat yang sepertinya tak dirasa karna 'keangkuhan' kita.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat ke belakang, sudah cukup jauh ternyata perjalanan. Beragam cobaan, rintangan, permasalahan, tangisan begitu saja terlewati. Kita sanggup hingga sampai di titik sekarang ini.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat ke atas, mengucap syukur atas semua yang telah Allah berikan.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat ke bawah, betapa banyak orang-orang yang jauh lebih menderita dibanding kita. Yang lebih kuat menghadapi semua. Mereka tetap tersenyum, tetap bersyukur, penuh keanggunan, penuh ketundukan, patuh.
Patuh dengan semua Perintah-Nya. Sederhana.
Lagi-lagi bahasannya adalah tentang 'sederhana'. Ya, karena ada tenteram di sana.
Aku tertegun.
Senyuman mereka, di tengah hamparan sawah nan terik, menyeka dahi berpeluh keringat. Senyuman ikhlas menyambut ajakan seseorang di pematang. Hendak beristirahat sejenak.
Senyuman mereka, di tengah hamparan sampah di mana-mana. Takzim ketika mendengar kumandang adzan, bergegas.
Senyuman mereka, Allahu... Anak-anak kecil berlarian. Sederhana...
Allah... Betapa Engkau Maha Adil...
Bogor, 4 Juni 2017
18.02
Di tengah damainya hujan...
AF
Ampuni kami. Karena keterbatasan akal kami, seringkali kami kufur akan nikmatMu.
Iya. Seringkali kita 'sok tau'. Menganggap masalah pelik yang ada sungguh menyiksa diri, merasa tidak ada keadilan, memenuhi pikiran dengan berbagai pertanyaan, pertanyaan(?) , atau mungkin malah protes(an)?
Allahu... Betapa ke'sok tau'an kita itu justru membuat kita semakin jauh. Jauh dari cahaya itu. Kita sok tau, sok tau dengan menganggap masalah ini berat, masalah ini sangat sulit, menyiksa, membuat derita, membuat sedih tak berkesudahan, membuat semua impian berantakan. Kita sok tau, sok tau seolah semuanya buntu, seolah tidak ada (lagi) keadilan di dunia ini. Tidak ada keadilan dalam kehidupan ini.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat sekitar kita, merenungi semuanya, merasakan begitu banyak nikmat yang sepertinya tak dirasa karna 'keangkuhan' kita.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat ke belakang, sudah cukup jauh ternyata perjalanan. Beragam cobaan, rintangan, permasalahan, tangisan begitu saja terlewati. Kita sanggup hingga sampai di titik sekarang ini.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat ke atas, mengucap syukur atas semua yang telah Allah berikan.
Tidakkah sedikit saja kita menengok? Melihat ke bawah, betapa banyak orang-orang yang jauh lebih menderita dibanding kita. Yang lebih kuat menghadapi semua. Mereka tetap tersenyum, tetap bersyukur, penuh keanggunan, penuh ketundukan, patuh.
Patuh dengan semua Perintah-Nya. Sederhana.
Lagi-lagi bahasannya adalah tentang 'sederhana'. Ya, karena ada tenteram di sana.
Aku tertegun.
Senyuman mereka, di tengah hamparan sawah nan terik, menyeka dahi berpeluh keringat. Senyuman ikhlas menyambut ajakan seseorang di pematang. Hendak beristirahat sejenak.
Senyuman mereka, di tengah hamparan sampah di mana-mana. Takzim ketika mendengar kumandang adzan, bergegas.
Senyuman mereka, Allahu... Anak-anak kecil berlarian. Sederhana...
Allah... Betapa Engkau Maha Adil...
Bogor, 4 Juni 2017
18.02
Di tengah damainya hujan...
AF
Comments
Post a Comment