Pink-Cream Part 3



Ciee nungguin yang part eni, (eni nya dibaca ala betawi gitu ya) #etdah 

Tenang... Pengantarnya ga lama2 kok, ga selama nunggu kamu datang ke rumah doi πŸ˜…
 Udah udahhh, jangan lama2 cengar-cengirnya, yuk mari kita simak kelanjutan kisah Melati, check this out:

Melati pun mendorong pintu perlahan. Dilihatnya beberapa orang yang penuh wibawa dan karisma telah duduk berjajar rapi di bagian depan, serta operator dan seorang kameramen.

Nah, yang duduk berjejer itu namanya Dewan Juri (anak TK juga udah tau keless), ada 2 orang Bapak2 dan 1 orang Ibu (bukan Ibu-Ibu karna cuma 1, jadinya Ibu aja) #Zzzz #terserahAn

Bismillah... Ucap Melati pelan ketika memasuki ruangan setelah sebelumnya mengucap salam. Ia langsung menuju operator untuk menyiapkan bahan presentasi. Tak lama kemudian Melati pun beraksi.

"Hey, yang ada di sanaaaa...yang ada di siniii..."

(Etdahhh ini bocahh, bukan itu ya guys, maapin, agak konslet penulisnya. )πŸ˜‚

And then, setelah yakin tak akan kehabisan nafas, Melati memulai presentasi dengan senyuman, eaaa... Setelah basmalah dan salam (lagi), Melati langsung menyapa satu per satu juri dengan nama lengkap+ gelarnya masing-masing, Iya, yang tadi dia hafal pas mau masuk ruangan. Doi dapatkan tips ini dari seorang Mapres 2 Nasional Tahun 2015. Beliau mengatakan mendapat tips ini dari Mapres Nasional tahun2 sebelumnya, (ane lupa).

Ternyata aksi kecil itu cukup berdampak besar dalam menarik antusias audiences. Melati pun semakin percaya diri. Ia sangat yakin dengan ide essaynya, sehingga penyampaiannya pun tak menemui kendala, kecuali kendala teknis di tengah presentasi oleh sebab pointer yang macet (udah kayak Jakardah ya, macet ._. )

Alhamdulillah.. Poin yang bisa diambil adalah: bahwa ketika kita sudah menguasai inti gagasan yang kita bahas dalam karya kita, maka sesungguhnya adanya presentasi justru nilai tambah/bonus sehingga gagasan kita lebih bisa dipahami, sekaligus pembuktian bahwa karya kita merupakan karya orisinil, no plagiat. Ya iya, kalo ide sendiri, karya sendiri kan pas presentasi keliatan, 😊

 dengan presentasi, kita bisa langsung mengkomunikasikan gagasan kita, tanpa khawatir 'ambigu' sebagaimana bila dituang ke dalam tulisan.

Kalo boleh jujur nih ye, essay perdananya Melati eni ga bagus-bagus amat. Tulisannya masih polos beud. Tapi idenya si lumayan, hehe.

Setelah kurang lebih 10 menit presentasi (sepertinya ga da 10 menit), kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Juri-juri tersebut menanyakan berbagai pertanyaan, satu per satu. Hebatnya, ada salah satu juri yang mengira bahwa ide essay Melati sudah dilaksanakan sehingga beliau menanyakan bagaimana pelaksanaan program tersebut selama ini. Allahu... Dengan senyuman yang begitu indah (#gubrak), Melati menjawab apa adanya, bahwa program tersebut belum terlaksana di kampusnya, dan masih berupa gagasan.

Alhamdulillah, sesi presentasi selesai. Melati sangat bersyukur, walau tadi itu pertama latihan presentasi buat lomba ini ehhh malah sekaligus finalnya tapi baginya itu cukup memuaskan, 3 besar, yakinlah. (KePDan abiss)
Alhamdulillah juga Melati mendapat giliran pertama, sehingga selesai presentasi ia bisa jalan-jalan di kampus pulau seberang itu, menikmati bazar, dan suasana sejuk karna banyaknya pohon yang begitu rindang. (Rindang teh yang masakan dari Padang kan? Iya mereun an!!! ) πŸ˜…πŸ˜‚πŸ˜)

Tak terasa semua finalis telah mempresentasikan karyanya. Tibalah saat-saat yang menegangkan. That is

"PENGUMUMAN PEMENANG"

Dag dig dug, hmm... Sebenarnya ga sedag dig dug itu kok, calm malah, hehe, pasrah sama Allah, yakin sama Allah, Allah Pasti Memberikan Yang Terbaik.

Jeng jeng..

Langsung aja ya,
Melati dapat Juara ke-2 guys, hehe.
Juara 3 nya ikhwan anak Unjem alias Univ Jember, Juara 1 nya UNJ, Jakardah.

Alhamdulillah... Masih inget doa di part 2? Hehe, nah eta. Doa Melati terkabulll euyyy, alhamdulillah wa syukurilah...

Foto-foto? So Pasti!!
Penyerahan piala dan hadiah dari para petinggi di depan seluruh audience, terharu, hiks :")

Honestly, that was the first time for Melati went to another island in Indonesia by her self, I mean when in senior high school she ever went to Bali but with her group and not for competition.

Setelah keluar dari aula, Melati mendapatkan uang tunai hadiah juara 2 kompetisi essay nasional. Alhamdulillah... Jadi pulang naik pesawat, wkwk.

Eitsss... Ga langsung pulang karna itu udah sore menjelang malam malah, + belum pesan tiket pesawat #etdah, ya jadinya city tour dulu lah para finalis ini, khususnya yang belum pulang.

Kita ke Pantai Mutun, katanya ini masih tergolong pantai yang biasa, padahal bagi Melati ini udah bagusssss bangettt, ampe doi pengen ngajak misua nya ke sini kelak, wkwk, kata LO nya, banyakkkk pantai lainnya di sana yang lebihhh bagus, hmmmm, notedπŸ˜…
*peace

Begitulah kisah kasih di sekolah, ehhhh, kisah Melati di kompetisinya, hehe, yang baik2 aja yang ditiru yee, yang buruknya tinggalin aja, buat pelajaran ;)

I hope you can be better than Melati, You Can!!!


Pink-Cream pamitt, wassalammualaikum warohmatullah wabarokatuh

😊😊😊










Comments

Popular posts from this blog

Nikmati saja

Favorite Page in 'My Dream Book'

Tentang Kamarku