Allah .... aku ingin.



                     sumber: newtopwallpapers.com


Sembari menikmati derasnya hujan sore ini. entah mengapa aku ingin menulis, sebenarnya sudah lama aku ingin kembali menulis, iya, menulis apapun. Berbagai hal, hmmm... alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga.
Damai rasanya, sejuk sekali.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Betapa Allah senantiasa memberikan segalanya untuk kita. Betapa Allah senantiasa ada, selalu memberikan yang terbaik, apapun itu.
 Allah.....terima kasih...

                Pernahkah engkau berada pada suatu waktu dimana kau terdiam dan memikirkan berbagai hal yang terjadi dalam hidupmu. Ketika kau buka buku agenda harian atau diary mu beberapa tahun silam. Ketika kau buka daftar impian yang dulu kau buat di bangku SMA. Saat itu impian-impian itu sungguh nyaris seperti khayalan. Namun pada akhirnya kau bisa menggapainya.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

                Betapapun banyaknya kesulitan yang harus kau hadapi, kesedihan, kejenuhan, semua permasalahan yang seolah kau benar-benar tak sanggup menghadapinya ketika itu, betapa kau menangis sejadi-jadinya ketika itu, bersimpuh di sepertiga malam memohon kepada  Allah, mencurahkan segala yang ada. Menangis dan terus menangis, berusaha untuk terus percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian atau cobaan melebihi batas kesanggupan hambaNya. Dan kau merasa benar-benar di ujung batas itu.

Sekarang...
Kau tersenyum, mungkin kau malu pada Allah, betapa saat itu kau merasa benar-benar tak sanggup, dan kini kau masih ‘hidup’. Kau bisa melewati masa sulit itu.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

                Dan kau pun sadar, dirimu semakin dewasa, semakin tau bagaimana cara menjalani kehidupan. Kehidupan yang benar-benar hidup, hidup yang benar-benar hidup. Iya, hidup untuk yang Maha Hidup. Hidup untuk yang Maha Memberi kehidupan.

Entah sampai kapan diri ini hidup, hmm... teringat sebuah keinginan, iya...aku ingin pergi ke suatu tempat yang begitu tenang, damai, tentram, sejuk, hijau, gemericik air, biru, tanpa ada beban, tanpa ada tugas, kuis, ujian, deadline, dan sejenisnya. Merasakan damai sedamai-damainya, tenang setenang-tenangnya, sejuk sesejuk sejuknya.

 Allah .... aku ingin.



Bogor, 26 Mei 2016

Comments

Popular posts from this blog

Nikmati saja

Favorite Page in 'My Dream Book'

Tentang Kamarku